Mengenang Skuad Timnas Indonesia Di Turnamen Toulon 2017

Baru-baru ini pernyataan ketua PSSI Mochamad Iriawan membuat pecinta sepakbola Indonesia kecewa, pasalnya pria yang akrab disapa Iwan Bule itu tak menggubris undangan Turnamen Toulon dan menyebut bahwa turnamen tersebut bukan kompetisi bergengsi karena tidak berada di bawah naungan FIFA.

Tetapi para penggemar sepakbola tanah air mengecam pernyataan tersebut, dan mengungkapkan bahwa jebolan dari turnamen itu mampu menjadi pemain penting di timnas senior saat ini.

Selain itu, para penikmat sepakbola Indonesia juga menegaskan bahwa Turnamen Toulon sangat penting bagi para pemain muda, apalagi banyak pemain kelas dunia yang pernah mengikuti kompetisi tersebut, seperti Cristiano Ronaldo, Thierry Henry hingga Zinedine Zidane.

Terakhir kali Tim Garuda ambil bagian di Turnamen Toulon adalah pada tahun 2017, dengan kompetisi tersebut diadakan di Prancis.

Kala itu, Indonesia hanya mampu menjadi juru kunci Grup C setelah kalah di tiga laga dari Brasil (1-0), Republik Ceko (2-0) dan Skotlandia (2-1).

Tapi tahukah Anda siapa saja pemain Indonesia U-19 yang berlaga di Turnamen Toulon saat itu? Berikut Goal berikan daftarnya dan di mana mereka sekarang…

Penjaga Gawang – Muhamad Riyandi

Kiper asal Bogor ini dipanggil oleh Indra Sjafri untuk Turnamen Toulon setelah menembus tim utama Barito Putera di usianya yang masih 16 tahun. Namun meski masih berusia sangat muda, sang pelatih tidak ragu untuk menjadikannya sebagai penjaga gawang utama Indonesia U-19 kala itu.

Sekarang ia masih bermain untuk Barito, dan di musim ini Riyandi telah tampil sebanyak empat kali. Sementara itu di timnas senior, ia mencatatkan debutnya pada Juni tahun lalu saat Tim Garuda dihajar Uni Emirat Arab 5-0 dan sejak saat itu pemain berusia 22 tahun tersebut telah mengantongi lima caps.

Bek – Rachmat Irianto

Pemain yang selalu mengenakan no punggung 13 ini merupakan kapten Indonesia di turnamen tersebut. Meski tak mampu berkutik saat menghadapi lawan-lawannya di Turnamen Toulon, Irianto sekarang menjadi andalan timnas senior.

Namun Shin Tae-yong lebih menyukai Irianto untuk bermain sebagai gelandang bertahan. Ia kini bermain untuk tanah kelahirannya Persebaya Surabaya.

Bek – Nurhidayat

Menjadi tandem Irianto di posisi bek tengah, Nurhidayat juga berperan sebagai wakil kapten timnas kala itu.

Pemain yang kini bermain untuk PSIM Yogyakarta itu sempat merasakan timnas arahan Shin Tae-yong, sebelum ia didepak oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut karena indisipliner.

Bek Kanan – Rifad Marasabessy

Marasabessy sejatinya adalah bek sayap yang digadang-gadang akan menjadi andalan timnas senior di masa mendatang, namun karena cedera MCL yang ia terima, performanya menurun dan hingga kini belum mampu menunjukkan penampilan terbaiknya.

Di Liga 1 musim ini, ia membela Borneo FC dan telah tampil sebanyak 14 kali. Tetapi baru-baru ini ia menerima hukuman dari komdis PSSI setelah menendang bek sayap Persib Bandung Ardi Idrus pada laga Liga 1, Selasa (18/1) WIB lalu.

Bek Kiri – Firza Andika

Bek kiri yang masih terdaftar sebagai pemain klub kasta keempat liga Belgia Royale Union Tubize-Braine ini sekarang menjadi pemain pinjaman di Persikabo 1973.

Firza memang masih berstatus sebagai pemain AFC Tubize, tetapi ia mengaku tidak ingin kembali ke Belgia karena bermasalah dengan sponsornya – yang membuat gaji sang bek menunggak selama enam bulan di negara tersebut.

Di Liga 1 musim ini, ia telah bermain sebanyak 17 kali dan mencetak satu gol serta dua assist.

Gelandang – Luthfi Kamal

Gelandang muda potensial milik Barito Putera ini dinilai akan menjadi pemain kunci Indonesia di masa mendatang. Ketenangan, akurasi pasing dan pintar membaca permainan menjadi modal Luthfi dalam mengawal lini tengah timnya.

Meski penampilannya cukup menjanjikan, ia masih harus menunggu waktu untuk bisa mencicipi seragam timnas di level senior.

Gelandang – Muhammad Iqbal

Iqbal sempat ramai dibicarakan oleh publik karena direkrut oleh klub kasta ketiga Korea Selatan Cheongju FC pada Juni tahun lalu.

Tetapi setelah enam bulan berada di sana dan hanya bermain selama 22 menit dalam tiga pertandingan, awal tahun ini ia memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan tampil untuk Persita Tangerang.

Gelandang – Witan Sulaeman

Witan merupakan sosok penting timnas Indonesia di Piala AFF 2020 lalu, dengan Skuad Garuda mampu melaju ke final tetapi kalah dari Thailand dengan agregat 6-2 di partai penentuan.

Pemain kelahiran Palu ini telah membela tiga klub Eropa, dengan langkah pertamanya bersama tim Serbia FK Radnik Surdulica pada 2020. Satu tahun kemudian ia dikontrak oleh klub Polandia Lechia Gdansk, sebelum dipinjamkan ke tim Slowakia FK Senica, di mana ia bereuni dengan kompatriotnya Egy Maulana Vikri.

Penyerang Kanan – Egy Maulana Vikri

Eks Diklat Ragunan ini mencuri perhatian panitia penyelenggara Turnamen Toulon 2017, setelah kontribusinya untuk Indonesia sampai akhirnya ia dihadiahi penghargaan Jouer Revelation Trophee – trofi yang pernah diraih oleh bintang dunia Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.

Egy pernah menggemparkan sepakbola Indonesia pada 2018, setelah ia dikontrak oleh klub Eropa Lechia Gdansk. Namun, setelah tiga tahun di Polandia, tim berjuluk Bialo-Zieloni tersebut tak memperpanjang kontraknya dan sang winger akhirnya resmi diboyong oleh klub Slowakia FK Senica.

Musim ini, ia telah bermain sebanyak 15 pertandingan dengan mencatatkan dua gol dan empat assist.

Penyerang Kiri – Feby Eka Putra

Feby tampil cukup menjanjikan sebagai seorang winger dan mampu menembus tim senior Bali United pada 2018 silam.

Setelah sempat berseragam Persikabo dan Persija, sejak Februari tahun lalu pemain berusia 22 tahun ini diikat kontrak oleh Arema FC, dengan ia telah bermain sebanyak 11 kali di Liga 1 musim ini.

Striker – Hanis Saghara Putra

Pemain asal Bojonegoro ini langsung mencuri perhatian Bali United setelah penampilan impresifnya bersama timnas di kelompok umur dan Persibo Bojonegoro, yang membuat Serdadu Tridatu mengontraknya pada Desember 2017.

Setelah tiga tahun bermain untuk Bali dan hanya tampil sebanyak delapan pertandingan, ia akhirnya dipinjamkan ke PSMS Medan sebelum dikontrak oleh Persikabo pada Maret tahun lalu.

Ia juga masuk ke dalam skuad Indonesia arahan Shin Tae-yong di Piala AFF 2020 lalu, dengan Hanis tampil empat kali namun tak mampu mencetak satu gol pun.

ya begitulah Skuad Timnas Indonesia Di Turnamen Toulon 2017 bagaimana menurut kalian ? silahkan berkomentar ya

Seorang penggemar bola dari lahir.. Jangan tanya banyak soal team favorit,, tetap chealsea di hati..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

P