pialaqatar2022.com – Kombinasi Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman kembali gagal menghindari FK Senica dari kekalahan. Meski begitu, pujian justru datang dari kubu lawan, SKF Sered, melalui pelatihnya, Juraj Jarabek.
Dalam laga yang digelar di kandang Senica, Minggu (20/2/2022), pelatih Pavel Sustr memang kembali memasang duet Egy dan Witan sebagai starter. Ini kali kedua pasangan timnas Indonesia tersebut dimainkan sejak awal bersama setelah pekan lalu ketika kalah 0-5 dari Slovan Bratislava.
Sayangnya, duet Egy dan Witan masih belum bisa mempersembahkan hasil positif. Senica dipaksa kembali menelan kekalahan, kali ini dengan skor 1-2. Mereka pun harus rela turun peringkat di klasemen Fortuna Liga ke urutan kedelapan.
Witan, yang pada laga melawan Slovan dimainkan selama 90 menit, kali ini ditarik keluar pada menit ke-69. Dia dan Egy secara bersamaan digantikan oleh Dominik Duda dan Cyriaque Mayounga Ngolou pada menit ke-69.
Meski kalah, ternyata pelatih Sered sempat mengkhawatirkan kehadiran Egy dan Witan di skuat Senica. Meski tak menyebutkan nama secara spesifik, Jarabek mengaku respek dengan keberadaan pemain-pemain yang menarik di skuat Senica.
“Kami memang memprediksi pertarungan yang sulit dalam dalam memprebutkan posisi keenam. Kami ingin menang dan tidak ingin menunggu pertandingan terakhir. Pada saat yang sama, kami menghormati kualitas Senica, karena mereka sangat agresif. Mereka memiliki pemain yang menarik dan memeragakan permainan kombinasi,” bilang Jarabek, dikutip pialaqatar2022 dari media Slowakia.
Kedatangan Witan Sulaeman Gagal Bantu Senica Rebut Posisi Enam Besar
Meski mengagumi keberadaan pemain-pemain yang membuat Senica tampil menyerang, Jarabek justru melihat ada celah. Lubang di lini pertahanan tuan rumah yang akhirnya bisa dieksploitasi para pemain Sered.
“Kami tahu ketika mereka membuka permainan, akan rentan di lini pertahanan, dan itu terbukti. Kami bisa memanfaatkan dengan baik sejumlah situasi serangan balik. Namun yang paling penting, kami mengoptimalkannya dengan meraih hasil yang diinginkan,” bilang Jarabek lagi.
Kekalahan dari Sered membuat FK Senica bisa dipastikan gagal merebut peringkat keenam di klasemen akhir Fortuna Liga. Pasalnya, dengan jarak 5 poin dan sisa satu pertandingan, posisi terbaik yang bisa dicapai Witan Sulaeman dan kawan-kawan hanya peringkat ketujuh.
Dengan begitu, Senica akan gagal bertarung pada babak grup juara antara peringkat pertama sampai keenam. Mereka hanya akan bertarung di grup degradasi yang diisi peringkat ketujuh hingga ke-12.